Assalamua'alaikum Wr Wb.
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. QS : An-Nuur :31
Zyan dan Jilbab. Kali ini saya sedang ingin menulis mengenai salah satu ke'kepo'annya Zyan mengenai aurat. Ya, sejak umur 1,5 tahun saya memutuskan untuk mengenalkan jilbab kepada Zyan. Kenapa? awalnya saya ingin membiasakan Zyan menutup auratnya, sehingga ketika dewasa nanti dia sudah terbiasa. Kalau bisa Zyan jangan seperti saya, yang baru mengenakan jilbab ketika lulus SMA. telat bangat..hiks.. T_T. Seperti yang kita ketahui. menutup aurat adalah kewajiban setiap muslimah. Jadi, bagaimanapun tidak ada alasan yang membenarkan bahwa berhijab itu harus menunggu siap. Hijab tanpa nanti dan taat tanpa tapi. Inilah yang saya ingin terapkan kepada anak-anak perempuan saya kelak dan saat ini adalah Zyan. Semoga saya bisa istiqomah dalam mendidiknya dan Zyan juga bisa istiqomah dalam ketaatannya pada Allah sampai akhir hayatnya kelak. Aamiin..
PROSES PEMBELAJARAN MENUTUP AURAT
Anak usia 2 tahun memang sudah tahu banyak mengenai lingkungannya, begitu juga dengan Zyan, hal-hal yang baru yang dia dapat dan dia lihat, pasti akan ditanyakan pada Muyya atau Buyyanya. Semakin aktif anak berekplorasi maka pertanyaan akan semakin banyak. 'kenapa begini-kenapa begitu' kalo kata Zyan. Baru-baru ini Zyan mulai bertanya secara mendetail mengenai auratnya. Dia merasa kenapa sih aku harus pake jilbab sedangkan teman-temannya tidak semua pakai jilbab??eng..ing..eng.. kontan saya harus mempersiapkan penjelasan yang bisa di terima Zyan. Dan inilah beberapa upaya dan usaha yang saya lakukan untuk proses pembelajaran Zyan menutup auratnya.
Memberikan penjelasan terus-menerus
Dulu sebelum usianya genap 2 tahun saya selalu sounding mengenai 'kenapa perempuan harus menutup badannya'. saya coba menjelaskan apa itu aurat, apa saja yang boleh kelihatan dan yang tidak boleh kelihatan. Saya selalu menjelaskan bahwa jilbab adalah keharusan untuk semua perempuan seperti muyya dan Zyan. Dengan pakai jilbab maka Muyya dan Zyan akan disayang Allah SWT. Inilah yang menjadi tameng saya ketika Zyan sedang angot tidak mau pakai jilbab, dan akhirnya Zyanpun mengerti. Dari mana saya tau Zyan mengerti? karena setiap akan pergi jauh keluar rumah Zyan pasti bilang "pake kerudung sama baju panjang ya Muyya!" dan selama diluarpun dia selalu betah tanpa membuka jilbabnya sampai pulang kerumah kembali. Oia, setiap mandi pun saya selalu menjelaskan padanya sambil menunjuk bagian tubuh mana saja yang tidak boleh terlihat apalagi disentuh orang lain dan yang boleh terlihat. Lama kelamaan, Zyan lah justru yang menunjuk bagian tubuhnya sendiri.
"Muyya rambutkan aurat ya?gak boleh ada yang lihat?" sambil memegang rambut, begitupun seterusnya dengan menunjuk tangan, perut dan kaki. Saya pun terheran-heran secepat itu dia mengerti.
Beberapa waktu lalu, ketika kami akan pergi keluar, seperti biasa Zyan saya pakaikan gamis dan daleman celana panjang, ketika dia memakai kaos kaki, celana didalam gamis agak terangkat, sedangkan kaos kaki yang ia pakai tidak terlalu panjang sehingga kakinya terlihat sedikit dan kontan dia berteriak " Muyya aulat aku keliatan" dan langsung minta ganti celana hahaha.
Selalu membiasakan berpakaian muslimah
Zyan selalu saya biasakan memakai pakaian serba panjang jika keluar rumah, yaaa meskipun belum sempurna, karena inilah proses pembelajarannya. Saya percaya, ketika sesuatu yang sudah tertanam atau terbiasa dalam diri sejak kecil maka ketika tidak memakainya akan merasa risih. Inilah tujuannya saya. Supaya kelak Zyan dewasa, dia akan risih jika keluar rumah tanpa menggunakan jilbab. Awalnya saya, selalu memberinya pujian ketika selama diluar rumah dia terus menggunakan jilbabnya tanpa harus membukanya. Karena sampai dengan saat ini Zyan sudah terlihat terbiasa, maka sepanas apapun diluar rumah, dia tidak meminta membuka jilbabnya. Namun, namanya anak kecil sesekali mengeluh "Muyya gerah. boleh buka jilbab gak?" kalo udah begini, buru-buru deh nyari minimarket numpang ngadem..hihihi.
Salah satu style Zyan jika pergi keluar rumah |
Style lain Zyan saat keluar rumah |
Memulainya dari diri kita sendiri
Memulai sesuatu dari diri sendiri adalah langkah pertamanya. yaa, ini harus dimulai dari diri saya sendiri. kenapa?karena mencontohkan keteladanan itu adalah senjata paling ampuh dibandingkan dengan segala perintah dan nasihat tanpa ada aplikasi yang nyata dari saya sebagai ibu yang memberikan nasihat. Coba, bagaimana kita menyuruh anak-anak menutup aurat tapi kita malah mengumbar aurat didepan umum, Na'udzubillah..
Beberpa bulan lalu, Zyan pun sempat menegur saya karena hampir saja lupa memakai jilbab ketika keluar rumah ingin mengangkat jemuran. Kala itu hujan tiba-tiba, dan saya panik takut jemuran kehujanan (heu..heu..kerjaan emak-emak nih) dan saya langsung lari menuju pintu belakang, tiba-tiba Zyan dengan suara keras "Muyya, ,mau kemana?" saya jawab sambil lari "Angkat jemuran keluar" Zyan tegur "kok, gak pake jilbab sih Muyya, nanti dimarahin Allah".. Saya langsung down dan membiarkan hujan sedikit membahasi jemuran, dan langsung putar balik ambil kerudung.
Selektif dalam memilih tontonan
Tontonan sangat mempengaruhi juga nih parents. Kenapa? karena setiap menonton televisi, Zyan pernah bertanya "kok, tante gak pake jilbab muy?" hadeeuuhh kalau sudah begini, otomatis saya harus menjelaskan panjang lebar. Maka dari itu saya, selalu mengusahakan memberikan tontonan yang mendukung Zyan dalam proses pembelajarannya terutama dalam pembentukan akhlaknya. Termasuk dalam upaya pembiasaan pentingnya menutup aurat. Semoga kedepannya Zyan akan lebih baik lagi.
Mungkin, sampai saat ini itulah upaya-upaya yang masih dan saya akan terus lakukan sampai Zyan benar-benar mengerti arti pentingnya menutup aurat bagi seorang muslimah. Dan dalam waktu dekat, saya pun harus memikirkan untuk lingkungan sekolahnya kelak, yang harus mendukung proses pembelajarannya dalam pembentukan akhlaknya.
^^Fera^^